Banyak
yang ingin aku tulis dalam balutan malam ini. Banyak yang terpikir tapi tak bisa
tertuang sebenarnya, seakan aku melakukan sesuatu yang tak jelas. Kegelisahan
kadang selalu menghampiri hamba Tuhan sehingga rentan galau. Aku hanya ingin
bercuap-cuap, mungkin bisa saja pengalaman sendiri atau dari pengalaman
orang-orang di sekitar. Cinta itu kadang
datang untuk orang yang tepat tapi pada waktu yang salah, banyak yang
mencintai seseorang tapi selalu merasa bahwa seandainya Tuhan mempertemukan
mereka lebih cepat.
Saat
seseorang jatuh cinta, orang tersebut kadang terlihat sangat tolol dan konyol,
bahkan untuk hal kecil sekalipun. Aku tak menyalahkan mereka, karena tak pelak
nantinya kita akan berbuat tolol pada waktunya. Aku hanya ingin berpesan “jatuh
cinta tak semudah itu bung”, saat merasakan kupu-kupu menari dalam perutmu-pun,
belum tentu kau sedang jatuh cinta!.
Aku
bukan sok menggurui karena akupun masih labil bahkan bodoh dalam hal ini. Tak ada
yang sempurna dalam mencintai, Tuhan sangat mencintai kita secara sempurna tapi
cara kita mencintai Tuhan, jauh dari kata sempurna, apalagi orang. Mencintai seseorang
tak segampang kau mencintai bunga yang bermekaran sesaat itu. Saat kau
konsisten untuk mencintai sesuatu, kau tak main-main saat mengatakan cinta itu
adalah sesuatu yang bisa dipermainkan. Cara Tuhan mencintai kita begitu mulia
dan suci. Andaikan dosa itu bisa luntur dengan tetesan air hujan, mungkin semua
orang akan sangat bersyukur dan sangat bahagia walaupun jalanan menjadi sangat
licin dan kotor. Tapi tuhan punya caranya sendiri untuk memanusiakan manusia,
umatnya yang selalu lupa akan segala hal yang menyilaukan mata. Tuhan tak
menjadikan dosa itu bisa luntur saat hujan turun, tapi dia menjadikan dosa
menjadi sesuatu yang bisa ditanggung dan dipertanggungjawabkan nantinya.
Tuhan,
dalam termenung aku selalu berpikir untuk mencintaimu dengan begitu sempurna
seperti caramu, tapi aku belum bisa…. Aku selalu jauh dari sempurna untuk
Engkau yang selalu bisa mencintai umat-Mu. Tuhan, Aku tak pernah merasakan
kupu-kupu mengepakkan sayapnya diperutku, tapi bukan berarti Aku tak
mencintaimu, Aku hanya belum menemukan cara untuk mencintaimu secara sempurna. Tuhan,
saat mata tak lagi bisa berkejap saat sujud dihadap-Mu, apakah Aku sudah
mencintaimu seperti yang kau mau? Aku tak tahu :’), karena mengetahui orang
yang tulus padakupun Aku tak tahu.
0 komentar:
Posting Komentar