Pages

Senin, 08 Desember 2014

TUHAN, MAAFKAN AKU. AKU BELUM BISA MENEMUKAN CARA UNTUK MENCINTAIMU SECARA SEMPURNA.



Banyak yang ingin aku tulis dalam balutan malam ini. Banyak yang terpikir tapi tak bisa tertuang sebenarnya, seakan aku melakukan sesuatu yang tak jelas. Kegelisahan kadang selalu menghampiri hamba Tuhan sehingga rentan galau. Aku hanya ingin bercuap-cuap, mungkin bisa saja pengalaman sendiri atau dari pengalaman orang-orang di sekitar. Cinta itu kadang datang untuk orang yang tepat tapi pada waktu yang salah, banyak yang mencintai seseorang tapi selalu merasa bahwa seandainya Tuhan mempertemukan mereka lebih cepat.
Saat seseorang jatuh cinta, orang tersebut kadang terlihat sangat tolol dan konyol, bahkan untuk hal kecil sekalipun. Aku tak menyalahkan mereka, karena tak pelak nantinya kita akan berbuat tolol pada waktunya. Aku hanya ingin berpesan “jatuh cinta tak semudah itu bung”, saat merasakan kupu-kupu menari dalam perutmu-pun, belum tentu kau sedang jatuh cinta!.
Aku bukan sok menggurui karena akupun masih labil bahkan bodoh dalam hal ini. Tak ada yang sempurna dalam mencintai, Tuhan sangat mencintai kita secara sempurna tapi cara kita mencintai Tuhan, jauh dari kata sempurna, apalagi orang. Mencintai seseorang tak segampang kau mencintai bunga yang bermekaran sesaat itu. Saat kau konsisten untuk mencintai sesuatu, kau tak main-main saat mengatakan cinta itu adalah sesuatu yang bisa dipermainkan. Cara Tuhan mencintai kita begitu mulia dan suci. Andaikan dosa itu bisa luntur dengan tetesan air hujan, mungkin semua orang akan sangat bersyukur dan sangat bahagia walaupun jalanan menjadi sangat licin dan kotor. Tapi tuhan punya caranya sendiri untuk memanusiakan manusia, umatnya yang selalu lupa akan segala hal yang menyilaukan mata. Tuhan tak menjadikan dosa itu bisa luntur saat hujan turun, tapi dia menjadikan dosa menjadi sesuatu yang bisa ditanggung dan dipertanggungjawabkan nantinya.
Tuhan, dalam termenung aku selalu berpikir untuk mencintaimu dengan begitu sempurna seperti caramu, tapi aku belum bisa…. Aku selalu jauh dari sempurna untuk Engkau yang selalu bisa mencintai umat-Mu. Tuhan, Aku tak pernah merasakan kupu-kupu mengepakkan sayapnya diperutku, tapi bukan berarti Aku tak mencintaimu, Aku hanya belum menemukan cara untuk mencintaimu secara sempurna. Tuhan, saat mata tak lagi bisa berkejap saat sujud dihadap-Mu, apakah Aku sudah mencintaimu seperti yang kau mau? Aku tak tahu :’), karena mengetahui orang yang tulus padakupun Aku tak tahu.

0 komentar:

Posting Komentar

 

(c)2009 AFIAH. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger